Indonesian Chinese (Simplified) English

Pengenalan Tibetan Buddhism

Wajrayana atau kadang ditulis Vajrayana, adalah suatu ajaran Buddha yang di Indonesia lebih sering dikenal dengan nama Tantra atau Tantrayana. Namun banyak juga istilah lain yang digunakan, seperti misalnya: mantrayana, ajaran mantra rahasia, ajaran Buddha eksoterik. Wajrayana adalah merupakan ajaran yang berkembang dari ajaran Buddha Mahayana, dan berbeda dalam hal praktek, bukan dalam hal fil...

Pengenalan Tentang Palyul

Apa itu palyul? Palyul adalah salah satu 6 Biara Induk ari Sekolah Nyingma atau Tradisi Terjemahan Awal dari Buddhisme Tibet. Biara ini didirikan pada tahun 1665 di Provinsi Kham, Tibet Timur (sekarang Baiyu, Sichuan, China) oleh Kunzang Sherab, Pemegang Tahta Pertama Palyul. His Holiness Karma Kuchen Rinpoche (kiri), Pemegang Tahta ke-12 adalah Pemimpin Silsilah Palyul saat ini. Sebagaimana ya...

Ajaran Palyul Nyingma Indonesia

Fangsen atau Melepas Makhluk Hidup

Fangsen atau melepas makhluk hidup ke alam bebas adalah praktek Buddhis menyelamatkan nyawa hewan yang ditakdirkan untuk dibunuh. Kehidupan adalah hadiah yang paling berharga yang bisa diberikan kepada setiap makhluk hidup. Sebagaimana Buddha Shakyamuni telah mengajarkan kita: "Menghargai semua makhluk hidup dengan hati yang tanpa batas memancarkan kebaikan di seluruh dunia.". Karena itu kita harus memperlakukan semua makhluk hidup, termasuk hewan, sama dan dengan kasih sayang. Kita harus mengubah sikap egois kita dan mulai untuk menumbuhkan belas kasih bagi kesejahteraan dan kehidupan semua hewan lain, terutama mereka yang akan dibunuh.

Hal ini juga mengatakan bahwa karena kelahiran yang tak terhitung jumlahnya dan kelahiran kembali, kita telah memiliki banyak orang tua, saudara, teman dan musuh. Mereka, karena karma mereka, mungkin telah terlahir kembali ke alam binatang. Melalui Fangsen atau melepas makhluk hidup, kita membayar kembali hutang karma apa pun yang mungkin kita punyai dengan makhluk-makhluk ini.

Fangsen atau melepas makhluk hidup adalah ...

... Menyelamatkan nyawa ... membayar kembali utang ... membantu situasi darurat ... kasih sayang ... menyadari kesadaran ... praktek ... mengumpulkan manfaat ... nyaman ... mengubah takdir seseorang ... menghapus hubungan karma buruk ... menghapus sial ... penyembuhan penyakit ... menyelamatkan keluarga dan kerabat ... memperpanjang hidup seseorang ... berkat .... membantu seseorang dilahirkan di Tanah Suci Buddha.

Menurut Sutra Ksitigarbha, manfaat tak terhitung dari Fangsen atau melepas makhluk hidup meliputi:

  1. Panjang umur
  2. Timbulnya welas asih dengan sendirinya
  3. Berteman dengan roh yang baik
  4. Seseorang merasa di rumah dan senang dengan hewan
  5. Pahala tak terhingga
  6. Dihormati rekan-rekan
  7. Bebas dari penyakit dan masalah
  8. Kebahagiaan dan keberuntungan
  9. Percaya pada jalan Kebuddhaan pada semua kehidupan
  10. Seseorang tidak akan terpisahkan dari Tiga Permata
  11. Akhirnya mencapai Bodhi
  12. Panjang umur dari seorang guru dan mengharapkan yang terbaik dari seorang guru
  13. Terlahir di Tanah Suci Buddha .
Selasa, 03 January 2017 12:06

Teaching By HH PENOR RINPOCHE: GURU YOGA

Written by

HIS HOLINESS PENOR RINPOCHE

GURU YOGA
Pentingnya Transmisi Lisan (Oral Transmission)

Terlepas dari tingkat tertentu pengajaran atau praktek yang kita bicarakan dalam tradisi Buddhis, apakah itu Hinayana, Mahayana atau Vajrayana, proses pembangunan spiritual adalah seorang murid bergantung pada guru. Kita boleh memanggil guru sebagai Lhama, Guru, atau apa pun, tapi poin yang penting adalah bahwa ada transmisi lisan yang terjadi di mana guru mengajarkan siswa: siswa mendengarkan ajaran, menyerap makna dan menempatkan mereka ke dalam praktek.

Ada alasan untuk penekanan ini pada transmisi lisan. Dari waktu Sang Buddha sampai hari ini, buddha dharma  senantiasa ditransmisikan dan dimaksudkan ditransmisikan secara lisan, memastikan bahwa ada tradisi yang hidup yang masih dipenuhi dengan berkat dan kekuatan dari ajaran asli. Hal ini juga menjaga terhadap kemungkinan disebut guru hanya datang dengan ide-ide mereka sendiri. Sebaliknya, guru meneruskan ajaran pada tradisi yang sudah terbukti.

Hal ini membuat buddha dharma berbeda dari pembelajaran yang lainnya di mana dimungkinkan bagi orang untuk berinovasi. Dalam alam pembelajaran mungkin tepat untuk memunculkan sistem pemikiran baru atau memperkenalkan ide-ide baru. Tetapi ketika kita berbicara tentang buddha dharma, setiap ajaran harus terhubung dengan ajaran asli Sang Buddha agar sebuah ajaran dianggap sah. Ajaran tidak bisa menjadi sesuatu yang seseorang hanya datang sendiri. Ajaran adalah sesuatu yang harus diteruskan oleh Guru.

Demikian pula, pada berbagai jenis pengetahuan manusia mungkin diperbolehkan untuk menyajikan informasi dengan cara yang menghibur dan menyenangkan mungkin. Tapi meskipun demikian,  ini penting bagi ajaran dharma yang akan disajikan dengan cara yang enak didengar, hal ini sangat penting bahwa ajaran yang ditransmisikan memiliki kekuatan untuk memberkati dan mempengaruhi orang-orang yang mendengarkannya dengan cara yang positif - tidak hanya dalam hidup ini, tapi dalam kehidupan masa depan juga. Jadi meskipun ajaran dharma harus elegan dan disajikan dengan baik, apa yang merupakan paling penting adalah berkat dari pesan penting.

Kualitas Lhama

Ajaran yang kita kenal sebagai Buddhisme pertama kali diajarkan oleh Buddha Shakyamuni. Ajaran-ajaran ini telah dilestarikan melalui silsilah transmisi yang hidup sampai dengan hari ini oleh orang-orang yang telah terinspirasi untuk mengikuti teladan dari Sang Buddha dan mempelajari jalan dan menyebarkan kepada orang lain. Dalam salah satu dari berbagai tradisi Buddhis kami menemukan bahwa ada tak terhitung banyaknya orang yang melalui studi dan kontemplasi mereka telah menjadi sangat terpelajar dan berbakat dengan kekuatan spiritual dan realisasi. Tapi alasan mengapa mereka mengajar dan alasan mengapa orang-orang ini melakukan pembelajaran dharma tidak boleh untuk menikmati dalam kesombongan. Seseorang mempelajari dharma tidak memikirkan diri sendiri sebagai orang yang belajar dan tidak untuk mendapatkan beberapa status khusus. Seseorang tidak mengajar orang lain dari rasa kebanggaan pribadi. Dharma dilestarikan karena membawa manfaat bagi mereka yang mendengar ajaran. Itu adalah motivasi di balik mengajar.

Untuk menjadi seorang guru otentik dari sebuah tradisi, tidak cukup untuk hanya cukup membaca banyak buku untuk menjadi sangat pandai dalam ajaran dan kemudian menetapkan diri sebagai seorang guru. Sebaliknya, ini ada sebuah kasus yang merupakan seorang guru , individu sangat menyadari, harus memberikan satu izin untuk mengajar. Hal ini juga mungkin terjadi bahwa seseorang akan dihormati dengan sebuah penglihatan dengan salah satu dewa yang terpilih yang mana dewa tersebut akan menganugerahkan kepada seseorang berkat dan otoritas untuk mengajar.

Jadi tidak hanya pertanyaan orang biasa berkembang cukup kepintaran untuk dapat berbicara dengan baik tentang dharma. Manfaat sebenarnya dari ajaran tidak bisa terjadi melalui pendekatan biasa, karena itu pendekatan biasa yang lebih hanya cenderung untuk memberi kebanggaan sendiri dan emosi yang saling bertentangan. Tidak ada manfaat yang bisa dihasilakn dari itu. Hanya ketika ajaran adalah sikap tanpa pamrih untuk memberikan manfaat bagi orang lain didasarkan pada transmisi otentik bahwa kita benar-benar mendapatkan manfaat yang diperlukan untuk dharma yang akan dilestarikankan.

Jika kita mempertimbangkan semua ajaran Sang Buddha, termasuk semua penjelasan pada ajaran-ajaran itu oleh mahasiddha besar - pakar terpelajar dari India, Tibet dan tradisi agama Buddha lainnya - tidak mungkin bagi satu individu untuk mencoba dan memasukkan semua itu dalam praktek. Ini tidak berarti bahwa ada aspek ajaran-ajaran yang tidak berguna dan tidak memiliki fungsi. Buddha Shakyamuni memutar roda dharma dalam tiga transmisi berturut-turut selama waktunya di dunia. Dalam Vajrayana ketika kita mempertimbangkan ribuan jilid yang secara kolektif dikenal sebagai buddha dharma, termasuk 84.000 kumpulan ajaran Buddha dan 6.400.000 teks tantra, jelas bahwa tidak ada satu orang yang bisa menyerap dan mempraktekkan semua itu.

Memeriksa Guru

Jadi ini membawa kita ke topik Guru Yoga. Mari kita lihat etimologi kata 'lama' di Tibet. Suku kata pertama 'la' berarti 'apa yang tak terkalahkan. "Kata kedua 'ma' secara harfiah berarti ibu. Ini berarti bahwa sikap guru seperti itu dari seorang ibu terhadap anak-anaknya. Ada implikasi bahwa hubungan dengan lama membawa serta sejumlah besar bobot. Ada juga potensi yang sangat besar bagi siswa untuk mendapatkan manfaat dari hubungan itu.

Inilah sebabnya mengapa di jalur mantra rahasia ajaran Vajrayana, ditekankan bahwa sejak awal sangat penting bagi guru dan siswa untuk memeriksa satu sama lain. Harus ada proses yang kritis dimana masing-masing memilih yang lain. Misalnya, dikatakan dalam tantra, jika lama adalah serakah, ambisius, tunduk pada konflik emosi, penuh kebanggaan, kecemburuan atau daya saing, maka tidak tepat bagi siswa untuk mengandalkan guru seperti itu terlepas dari siapa Lhama tersebut . Lhama harus memiliki jenis kualifikasi yang tepat, termasuk kualitas welas asih. Jika guru tidak memiliki sifat-sifat dasar, maka akan sangat sulit bagi Lhama seperti untuk memberikan berkat kepada siswa dengan cara yang sangat diperlukan bagi hubungan lama / siswa untuk menjadi efektif.

Dalam memeriksa kualitas seorang lama ini mungkin sulit bagi orang biasa untuk menghargai kualitas aliran pikiran seorang Lhama, terutama pada pertemuan pertama pada guru tersebut. Tapi salah satu faktor penting untuk dipertimbangkan adalah silsilah yang dipegang Lhama  dan apakah garis silsilah telah dipelihara dengan samaya murni.

Seseorang tidak bisa menentukan hanya dari gelar yang diperoleh guru  apakah mereka memiliki jenis kekuatan spiritual yang dapat memacarkan berkat sejati. Jika aliran pikiran guru tidak tergerak oleh kualitas altruistik dan penuh belas kasih - kualitas Bodhicitta - melainkan adalah suatu kebanggaan dan emosi menyengsarakan, maka tidak akan menjadi hubungan yang menguntungkan meskipun guru yang sangat terpelajar. Hal ini karena motivasi guru tidak tepat.

Jadi pada awalnya penting bagi siswa untuk memeriksa calon guru. Ketika siswa telah datang dengan keputusan untuk bersandar pada  seorang guru, tidak ada lagi diskusi. Keputusan telah dibuat. Pada saat itu penting bagi siswa untuk bergantung sepenuh hati pada guru. Jika seseorang telah melalui proses pemeriksaan dalam memeriksa kualitas guru dan menentukan guru ini cocok untuk diri sendiri, maka kita akan harus menjaga rasa hormat dan kepercayaan pada guru.

Asalkan siswa dapat menjaga sikap keimanan dan devosi terhadap seorang Lhama yang telah dipilih, dengan demikian, tidak ada siswa yang tidak akan menerima berkat-berkat dari Sang Buddha langsung dalam silsilah hidup ini. Hal ini cukup terjamin.

Kisah Sang Gembala - Lhama

Di Tibet ada keluarga penggembala nomaden. Mereka memelihara dan menjual hewan untuk  hidup. Mereka sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang dharma. Pekerjaan mereka adalah yang bersifat duniawi pada dasarnya.

Salah satu gembala disewa oleh keluarga ini akan diberi makanan ketika ia mengambil ternak setiap hari. Dia akan pergi ke tepi sungai, membiarkan ternak merumput dan duduk pada siang hari membuat teh dan makan siang nya. Dimana dia duduk, ada tonjolan batu. Setiap hari ia akan mengambil sisa makanan dan teh dan menempatkannya di atas batu. Dia tidak termotivasi oleh pertimbangan apapun bahwa ini adalah salah satu hal yang baik atau buruk yang dapat dilakukan. Itu hanya kebiasaan menganggur ia menempatkan sisa di atas batu.

Ini tonjolan batu tertentu memiliki tiga permukaan di mana dia gunakan untuk menempatkan makanan. Sebagaimana yang terjadi, batu tersebut dihuni oleh roh-roh lokal tertentu. Salah satunya adalah roh naga, salah satu adalah roh mara dan yang lain adalah dari sejenis yang dikenal sebagai roh Tsen. Ketiga roh non-manusia sangat menghargai "persembahan" yang seseorang tampak spritualnya dan praktisi yang mempunyai pencapaian memberi mereka pada setiap hari. Mereka berdiskusi di antara mereka sendiri: "Salah satu dari kami, setidaknya, harus melakukan sesuatu dari rasa syukur. Siapa yang akan melakukan itu?" Dan ketika mereka berbicara di antara mereka sendiri diputuskan bahwa roh mara akan membantu gembala. Jadi roh mara masuk ke dalam tubuh gembala yang menyebabkan dia mengalami transformasi lengkap. Dia benar-benar menjadi orang yang sangat terpelajar dan cerdas.

Ketika ia kembali ke rumah dari ladang, dia menjadi orang yang berubah. Alih-alih hanya pulang seperti biasa, dia pulang dan mulai berbicara tentang dharma - ia mulai mengajar. Seiring waktu ia datang dengan memiliki ribuan siswa. Dia begitu mengesankan sebagai guru spiritual yang dia mengumpulkan rombongan siswa yang besar di sekelilingnya. Ia juga menulis banyak buku. Dia memperoleh reputasi yang luas untuk menjadi yang sangat terpelajar dalam dharma. Ini berlanjut selama berberapa tahun dan ketenarannya terus tumbuh.

Ia melanjutkan kegiatan ini ketika Lhama lain yang bepergian di daerah itu mendengar tentang dia. Dikarena kekuatan batin otentik  Lhama yang menegunjungi, ia menyadari fakta bahwa gembala-lhama bukan orang yang benar-benar memiliki kualitas asli. Dia menyadari bahwa kemampuan mengajar gembala-lhama itu telah ditanamkan oleh roh mara.

Dan jadi lhama yang mengunjungi berkata pada salah satu dari biarawan yang bertugas: "Saya ingin Anda membawa dupa ini ke lama yang lain dimana dia mengajar dan saya ingin Anda membakarnya dan menghembus asap ke tempat dimana lhama dan semua siswa mencium asap tersebut. Dapatkah Anda melakukannya untuk saya? "

Biarawan itu mengatakan "Tidak ada masalah," dan ia mengambil dupa itu dan membakarnya. Ia pergi melewati kerumunan ribuan orang yang mendengarkan gembala yang ternyata guru. Begitu gembala menciumi asap, roh mara meninggalkan tubuhnya. Gembala miskin yang duduk di singgasananya melihat di sekitar kerumunan banyak orang dan berkata "mana domba saya?"

Maksud dari cerita ini adalah bahwa meskipun seorang guru dapat menjadi pintar, terkenal dan mampu berbicara tentang dharma, itu tidak menentukan keaslian. Anda perlu memeriksa dengan jelas apa yang Anda cari dalam diri seorang guru.

Ketika Anda telah melalui proses pemeriksaan ini sebagai  seorang siswa dan telah sampai pada keputusan yang Anda ingin bersandar kepada seorang guru yang ditentukan, maka Anda tidak punya masalah yang berkaitan dengan guru yang tegas dengan penuh rasa keyakinan dan pandangan murni. Kemudian, ketika Anda mengambil ajaran dari guru itu, Anda benar-benar menerima apa yang guru berikan.


Bersandar pada Guru

Beberapa pertanyaan yang paling penting yang harus Anda tanyakan pada diri Anda adalah: Apakah guru ini memiliki pengalaman menjadi bebas dari penderitaan dan kebodohan untuk dapat memberikan semacam kebebasan untuk saya? Apakah guru ini termotivasi oleh Bodhicitta atau tidak? Apakah guru ini benar-benar penuh belas kasih dalam perhatiannya untuk saya sebagai murid? Ini adalah sesuatu yang kita temukan di semua ajaran sutra, dari tantra dan terutama dalam ajaran Mahamudra dan Dzogchen (Kesempurnaan Agung) : Hal ini sangat penting untuk menguji kualitas seorang lhama untuk mengetahui motivasinya sebelum bersandar pada guru itu.

Seluruh inti dari proses pemeriksaan bukan untuk menilai secara kritis guru di beberapa forum publik atau dalam arti yang abstrak. Sebaliknya, itu adalah untuk mengevaluasi guru dari tingkat yang sangat pribadi untuk menentukan apakah ada atau tidak hubungan dengan guru yang akan bermanfaat bagi Anda sebagai seorang murid. Apakah guru ini memiliki kualitas dan ajaran untuk menawarkan Anda, dalam menerima ajaran-ajaran itu, bisa mendapatkan manfaat? Hal ini sepenuhnya dari sudut pandang Anda sendiri, bukan dari beberapa perspektif konseptual.

Bersandar pada seorang guru benar-benar penting agar murid menerima transmisi ajaran dengan murni. Hal ini terutama berlaku dalam hal ajaran Kesempurnaan Agung ("Dzogchen"). Anda hanya dapat menerima transmisi murni dari Kesempurnaan Agung ("Dzogchen") dari seorang guru yang masih hidup. Tidak ada sumber transmisi yang efektif selain dengan seorang guru yang otentik.

Dan lagi, ini penting bahwa lhama atau biksu yang Anda bersandar kepadanya tidak menjadi pribadi yang termotivasi oleh keinginan egois untuk keuntungan pribadi; bahwa mereka tidak dengan cara apapun mempersulit atau menipu orang; bahwa cara mereka menyampaikan ajaran tidak bertentangan dan kontraproduktif; bahwa mereka tidak bangga kualitas mereka sendiri dan terus-menerus berbicara tentang atau menunjukkan kualitas mereka dengan cara kompetitif atau mengagung-agnhkan diri sendiri. Segala jenis kualitas apapun dalam guru yang semacam ini yang harus dihindari.

Di sisi lain, ketika Anda menemukan lama atau guru yang memiliki karakter yang sangat mulia, yang memiliki kualitas yang sangat baik, yang terampil dan berwawasan mengenai praktek ajaran Buddha secara umum dan jalan Vajrayana khususnya, yang alur pikirannya termotivasi oleh Bodhicitta, yang sangat mencintai dan belas kasih yang dalam kepeduliannya terhadap orang lain, dan yang dirinya sendiri menyadari sifat dasar dari fenomena dengan cara yang sangat otentik dan langsung, ketika kita bertemu seseorang yang mewujudkan semua sifat-sifat ini, maka kita memiliki kriteria yang cocok kepada siapa seharusnya kita bersandar kepada guru. Orang ini memenuhi semua kualifikasi guru  yang baik dan otentik.

Oleh karena itu, ketika kita berbicara tentang seseorang lhama yang benar, kita tidak hanya berbicara tentang seseorang yang memiliki gelar atau yang dalam arti umum atau biasa dianggap seorang lama. Hanya ketika kita berbicara tentang seseorang yang benar-benar memiliki kualitas-kualitas otentik yang mana kita benar-benar berbicara tentang seorang lama yang berkualitas dan otentik, sebagai contoh yaitu Anda hanya akan bersandar kepada seseorang akan bermanfaat bagi Anda. Praktek dan pengalaman Anda dalam dharma hanya akan tumbuh sebagai hasil dari hubungan dengan seseorang yang benar-benar layak menyandang gelar "lhama."

Ketika sikap murid terhadap lhamanya adalah suatu keyakinan dan devosi sehingga siswa benar-benar melihat guru sebagai Buddha yang sebenarnya, atau sebagai perwujudan dari dharmakaya Vajradhara, atau sebagai perwujudan yidam murid - ketika murid memiliki semacam kepercayaan dan keyakinan penuh, tanpa keraguan, tanpa ragu-ragu - maka berkat dan kualitas dari bentuk tercerahkan, ucapan, dan pikiran dari semua Buddha dan Bodhisattva ditransmisikan melalui lhama kepada murid.

Ada juga kasus di mana seseorang menemukan seorang lhama yang dengan seseorang kita memiliki hubungan pada banyak kehidupan. Berbagai tanda Anda akan mempunyai hal semacam ini adalah bahwa hanya mendengar nama guru merupakan sebuah pengalaman yang menarik untuk Anda: semua bulu di tubuh Anda berdiri. Ini merupakan sesuatu yang terjadi secara otomatis dan bukan pengalaman yang dibuat-buat.

Ketika merupakan keyakinan dalam pikiran Anda bahwa ini benar-benar Sang Buddha, ini benar-benar dharmakaya Vajradhara, atau bahwa ini benar-benar Guru Rinpoche yang sedang Anda hadapi dan bersandar pada lhama Anda, dan ketika Anda berdoa dengan keyakinan dalam pikiran Anda , maka Anda pasti menerima berkat-berkat dari hubungan itu. Tapi ini juga berarti bahwa Anda, sebagai seorang murid, menjaga sikap Anda sendiri terhadap guru dan memastikan bahwa Anda selalu menghormati dan menerima apa yang guru katakan. Jangan menyerah pada kebiasaan biasa Anda kebanggaan sendiri atau membesarkan diri atau dengan cara apapun merusak hubungan dengan guru dengan membantah apa yang dikatakan guru atau dengan mencoba menggagalkan upaya guru. Semua sikap apapun seperti ini harus dihindari karena mereka tidak menunjang hubungan saling percaya dan terbuka yang diperlukan agar berkat-berkat mengalir dari guru kepada murid.

Dalam tantra dinyatakan lagi dan lagi pentingnya bersandar kepada lhama sebagai sumber berkat dalam praktek seseorang. Terlepas dari doa tertentu yang murid persembahkan kepada guru, terlepas dari seberapa kecil atau tampak tidak berarti mungkin, jika didasarkan pada kepercayaan dan keyakinan yang penuh murid kepada lhama, maka berkat-berkat lhama yang selalu dapat diakses oleh murid. Dalam Tantra Samudra Kesadaran Abadi, menyatakan bahwa itu jauh lebih baik untuk membaca satu doa kecil untuk seseorang lhama dengan keyakinan yang murni dan pengabdian daripada melakukan ratusan juta lafalan mantra makhluk suci. Dampak doa jauh lebih kuat ketika itu benar-benar merupakan ekspresi keyakinan dan devosi seseorang dalam lhamanya.

Ketika seseorang telah menetapkan hubungan dengan seseorang lhama berdasarkan kepercayaan, keyakinan dan devosi, terdapat cara yang berbeda dari bersandar pada hubungan melalui dimana berbagai macam pencapaian dapat terjadi. Jika seorang murid bermaksud untuk mencapai pencapaian yang paling agung dari pencerahannya sendiri, murid mengidentifikasi lhama dengan Vajradhara - buddha dharmakaya. Jika murid sangat termotivasi untuk mengembangkan kebijaksanaan yang lebih dalam, murid mengidentifikasi lhama dengan Manjushri, bodhisattva kebijaksanaan. Dalam rangka mendorong cinta kasih dan welas asihnya sendiri, murid bermeditasi pada lhama sebagai yang tak terpisahkan dari Avalokitesvara, Bodhisattva welas asih. Untuk mendapatkan kekuatan spiritual yang lebih besar murid berfokus pada lhama sebagai yang tak terpisahkan dari Vajrapani, Bodhisattva kekuatan spiritual. Untuk mengatasi berbagai macam ketakutan dan kecemasan seserang bersandar pada lhama sebagai perwujudan terhormat Tara. Untuk memperpanjang umur seseorang, seseprang bermeditasi pada lhama sebagai yang tak terpisahkan dari Amitayus. Untuk mengatasi sakit dan penyakit, seseorang bermeditasi pada lhama sebagai Buddha Medicine. Untuk meningkatkan kekayaan dan kemakmuran, seseorang bermeditasi pada lhama sebagai yang tak terpisahkan dari Vaishrawana, Jambhala, atau salah satu dewa kekayaan. Untuk memurnikan efek dari tindakan berbahaya dan untuk memurnikan halangan jasmani, ucapan dan pikiran seseorang, seseorang bermeditasi pada lama sebagai yang tak terpisahkan dari Vajrasattva. Untuk meningkatkan kejayaan pribadi, kekayaan dan kesempatan, seseorang bermeditasi pada lhama sebagai yang tak terpisahkan dari Buddha Ratnasambhava, buddha dari keluarga permata. Untuk meningkatkan kekuatan seseorang - kemampuan seseorang untuk melatih pengaruh yang kuat dan memberi manfaat bagi seluruh dunia - seseorang bermeditasi pada lhama sebagai yang tak terpisahkan dari Amitabha atau dewa seperti Kurukulla. Jika seseorang ingin melakukan aktivitas murka, seseorang bermeditasi pada lhama sebagai yang tak terpisahkan dari Vajrabhairava atau salah satu yidams lebih murka. Jika seseorang ingin menerapkan pendekatan yang menggabungkan semua kualitas ini dalam bentuk tunggal, seseorang bermeditasi pada lama sebagai yang tak terpisahkan dari Guru Rinpoche. Dalam setiap kasus ini, sikap seseorang merupakan bahwa lhama akar seseorang menjadi perwujudan dari satu atau aspek-aspek lainnya dari yang tercerahkan.

Guru Agung Padmasambhava

Pendekatan yang universal yang menggabungkan semua aspek adalah meditasi pada seorang lama sebagai perwujudan dari Guru Rinpoche. Guru Rinpoche tidak seharusnya dianggap dalam hal ini hanya sebagai tokoh sejarah, sebagai contoh yaitu sebagai individu yang muncul setelah Buddha Sakyamuni dalam waktu dan tempat tertentu. Esensi sesungguhnya Guru Rinpoche mendahului Buddha Sakyamuni berkalpa-kalpa yang lalu. Alur pikiran dari yang tercerahkan merupakan alur pikiran yang tercerahkan dari Guru Rinpoche adalah suatu wujud batin welas asih, berkat dan kebijaksanaan Buddha yang tak terhitung jumlahnya dari berkalpa-kalpa di masa lalu semua berpusat dalam satu alur pikiran yang merupakan alur pikiran guru besar Guru Rinpoche.

Jika kita berpikir ajaran buddha dharma dapat dibagi menjadi ajaran sutra dan tantra, ajaran yang kita ketahui hari ini sebagai Buddhisme adalah yang diucapkan dan diajarkan oleh Buddha Sakyamuni. Dalam arti yang lebih besar, bagaimanapun, ajaran buddha dharma, dan khususnya ajaran aliran mantra rahasia tidak terbatas pada wujud satu Buddha. Di sinilah aktivitas Guru Rinpoche dianggap sangat universal dan sangat jauh jangkauannya. Dimanapun ajaran Vajrayana telah diberikan oleh buddha siapapun di masa lalu, atau sedang diberikan atau akan diberikan, di mana pun seorang guru spiritual mentransmisi ajaran-ajaran itu, esensi dari Guru Rinpoche diwujudkan di sana - pada buddha itu, pada guru itu, pada lhama itu. Dalam alam yang berbeda, dalam alam semesta yang berbeda, dengan nama yang berbeda, dalam bentuk yang berbeda, manifestasi dari Guru Rinpoche telah muncul dan terus muncul dalam jumlah yang tak terhitung jumlahnya. Ada sejumlah cerita dalam literatur tradisional yang membuktikan Guru Rinpoche tampil dalam beragam kegiatan.

Dalam waktu dan tempat tertentu - seperti yang kita alami peninggalan dari Buddha Sakyamuni sebagai satu dari seribu Buddha yang akan muncul selama usia ini di mana kita hidup - semua ini seribu Buddha dan semua aktivitas dari seribu Buddha termasuk Buddha Sakyamuni semua manifestasi dari satu sumber. Mereka semua aspek yang berbeda dari kegiatan yang berasal dari satu sumber berkat dan satu sumber transmisi. Seluruh alam semesta yang sangat besar ini dan hamparan luas waktu ini, semua ratusan juta manifestasi para Buddha dan guru yang muncul adalah manifestasi dari energi Guru Rinpoche. Oleh karena itu, wujud berkat Guru Rinpoche tidak bisa dibatasi satu kerangka waktu dan satu wilayah seperti India atau Tibet.

Cerita-cerita kelahiran ajaib Guru Rinpoche di India dan perjalanannya ke Tibet untuk membawa ajaran ada hanya satu aspek kecil dari berkat dan kegiatan Guru Rinpoche secara keseluruhan. Bahkan cerita tentang kehidupan Guru Rinpoche yang kita tidak membicarakan sebagai sosok tunggal, tetapi delapan manifestasi dari Guru Rinpoche melalui berkat perwujudan dalam lingkup besar dan aktivitas Guru Rinpoche. Berkat dan Kegiatan ini terus terwujud pada semua guru besar dan master yang merupakan emanasi dari Guru Rinpoche. Guru Rinpoche tidak mati. Guru Rinpoche belum meninggal. Guru Rinpoche terus menunjukkan kegiatan ini ajaib untuk kepentingan makhluk sekarang dan di masa depan.

Tak satu pun dari ajaran ini bertentangan ajaran apapun yang ditransmisikan oleh Buddha Sakyamuni. Perputaran roda dharma ketiga oleh Sang Buddha adalah roda ajaran tentang sifat definitif realitas dan dalam perputaran roda dharma ini dasar ajaran Vajrayana ditemukan. Namun, dalam waktu dan tempat tertentu, adalah Guru Rinpoche yang paling berperan dalam mengembangkan dan menghadirkan ajaran-ajaran Vajrayana.

Dalam persepsi kita sehari-hari apa yang kita anggap sebagai fenomena Buddha Sakyamuni adalah seseorang yang terlahir sebagai seorang pangeran di India Utara, putra Raja dan Ratu Shudodena Mayadevi. Ia dibesarkan dan mencapai pencerahan, memutar roda dharma, masuk ke nirwana dengan jenazahnya dikremasi meninggalkan relik yang masih ada bersama kita sampai hari ini.

Esensi dari Guru Rinpoche adalah melampaui kelahiran dan kematian artinya tidak dilahirkan dan tidak mati. Ini bukan sesuatu yang kita dapat membatasi untuk suatu entitas yang terbentuk pada satu titik dan tidak keberadaan pada titik lain dalam waktu. Tubuh Guru Rinpoche bukanlah tubuh dari daging dan darah. Kehadiran Guru Rinpoche tidak didasarkan pada setiap dasar fisik. Hal ini selalu hadir. Selalu telah ada dan akan selalu ada, karena tidak tunduk pada keterbatasan dari setiap bentuk jasmani. Ada banyak kesempatan di mana raja dan menteri di India ingn berusaha membunuh Guru Rinpoche. Dalam salah satu contoh, tubuhnya dibakar oleh api. Orang biasa akan tewas seketika, tetapi Guru Rinpoche tidak pernah secara fisik terluka dengan cara apapun karena perwujudan nya tidak bersifat biasa.

Ketika Guru Rinpoche datang ke Tanah Salju dan Raja Tibet bersujud kepadanya, Raja membungkuk dan menyentuh kepalanya ke sesuatu yang dia rasa lutut Guru Rinpoche duduk di depannya. Namun, kepalanya melewati tubuh Guru Rinpoche dan menyentuh karpet di bawahnya. Ketika Guru Rinpoche berangkat dari Tibet ke Alam Raksasa, iBeliau tidak mati dengan cara biasa, melewati dari tubuhnya. Dia benar-benar meninggalkan tanah Tibet dengan cara ajaib - sesuatu yang disaksikan oleh semua yang hadir pada kesempatan itu.

Namun, saya telah mendengar bahwa di Barat ada orang yang dalam bisnis penjualan relik Guru Rinpoche! Ada dikatakan rambut, misalnya, dari kepala Guru Rinpoche. Ada satu kasus terma diungkapkan oleh Jatsön Nyingpo yang disebut sebagai rambut Guru Rinpoche, tetapi lebih seperti filamen cahaya pelangi - tidak ada sama sekali rambut di sana.

Untuk bermeditasi pada seseorang akar lama sebagai perwujudan esensi dan berkah Guru Rinpoche yang berarti bahwa praktek apapun yang Anda lakukan dari setiap makhluk suci, atau kegiatan apapun yang Anda inginkan tetapkan dalam praktek Anda - baik itu menenangkan, memperkaya, menarik, atau murka - dalam setiap dan semua cara ini praktek Anda akan sukses dan membuahkan hasil. Jika Anda berdoa kepada guru sebagai tak terpisahkan dari Guru Rinpoche dengan pikiran Anda penuh keyakinan dan devosi, Guru Rinpoche tidak pernah terpisah dari Anda.

Ketika sampai praktik deity (dewa), kita akan menemukan penilaian yang timbul dalam pikiran kita, misalnya, bahwa dewa ini lebih baik dari dewa ini, atau dewa ini lebih kuat daripada dewa lain, atau berkat ini datang lebih cepat dengan dewa ini. Jenis pikiran biasa ini tidak benar-benar tepat ketika kita berhadapan dengan sesuatu yang bersifat. Satu-satunya faktor kualifikasi adalah kesetiaan dan keyakinan dalam pikiran murid. Ini memungkinkan bahwa dalam keadaan tertentu, keyakinan Anda lebih kuat pada dewa tertentu dan karena itu praktik dewa lebih efektif untuk Anda. Tapi itu tidak berarti bahwa pada tingkat lebih tinggi harus dilakukan perbedaan antara berbagai aspek yang tercerahkan. Mereka semua muncul dari satu hamparan luas dari kesadaran abadi sebagai manifestasi yang sama aslinya dari berkat dan kekuatan. Tidak ada hirarki, sehingga untuk berbicara, di antara para dewa. Hal ini tidak terjadi bahwa beberapa lebih kuat daripada yang lain, atau beberapa lebih berbahagia daripada yang lain, atau lebih memberi manfaat daripada yang lain. Ini lebih merupakan pertanyaan sejauh mana Anda sebagai seorang praktisi termotivasi dalam arah tertentu.

Jika Anda prihatin tentang sejauh mana Anda menerima berkat dari dewa atau dari praktek Anda, itu akan jauh lebih bermanfaat untuk memeriksa sejauh mana Anda sendiri sedang mengembangkan keyakinan dan devosi terhadap yidam itu dan terhadap latihan Anda. Semakin banyak pikiran kita menimbulkan keraguan dan apa pun selain keyakinan yang benar-benar kuat dan jelas dalam praktek, banyak membingungkan diri kita sendiri. Kami mengaburkan pikiran kita sendiri dengan keraguan, kebimbangan dan kurangnya keyakinan dan kepercayaan. Hal ini pada tingkat yang bisa kita katakan tidak ada berkat dalam praktek. Bukan karena dewa tidak memiliki berkah. Bukan karena lhama tidak memiliki berkah. Tetapi karena murid tersebut tertutup berkatnya oleh keraguan dan kebingungannya.

Praktik Guru Yoga

Cara yang sebenarnya yang anda lakukan meditasi pada guru yoga adalah memvisualisasikan diri Anda dalam bentuk dewa, dalam hal ini dewa yang feminim Vajrayogini. Renungkan bahwa di atas kepala Anda, sekitar satu hasta panjangnya di atas mahkota Anda (sekitar panjang lengan Anda), ada tempat duduk yang dibentuk dari tiga teratai, satu di atas yang lain - teratai putih, merah dan biru tua. Duduk di atas tempat duduk teratai berlapis tiga, Anda memvisualisasikan bulan purnama yang bulat dan datar. Di atas ini Anda bermeditasi bentuk Guru Rinpoche, mengingat dia menjadi intisari dari semua berkat semua Buddha dan Bodhisattva bersatu dalam bentuk tunggal ini. Meskipun manifestasi dari bentuk Guru Rinpoche berpenampilan tertentu dengan spesifik postur, gerakan, ornamen dan pakaian, esensinya tidak terlepas dari esensi lhama akar anda. Berdoa dengan keyakinan ini adalah dasar untuk latihan guru yoga.

Bentuk khusus dari Guru Rinpoche berwarna putih dengan memancarkan cahaya kemerahan. Dia memiliki satu wajah dan dua tangan dan ekspresinya digambarkan sebagai semi-murka dalam arti bahwa itu pada dasarnya adalah ekspresi damai dengan hanya sedikit sedikit murka - tidak berekspresi murka secara terang-terangan. Bentuk Guru Rinpoche ditandai dengan 32 utama dan 80 tanda kecil kesempurnaan fisik sehingga tidak ada bentuk apapun yang tidak menyenangkan, tidak proporsional, kurang atau tidak memuaskan pada pikiran orang yang memandangi bentuk seperti itu. Rambut dari sosok Guru Rinpoche menguntai di atas bahu dan punggungnya. Pada kepalanya Guru Rinpoche memakai mahkota teratai yang menganugerahkan pembebasan pada semua orang yang melihatnya.

Bentuk Guru Rinpoche mengenakan jubah mewah yang disebut sebagai Jubah Raja Sawok. Asal usul jubah ini mengacu kembali ke peristiwa tertentu ketika Guru Rinpoche tinggal di daerah yang sekarang dikenal sebagai Tso Pema pada Tibet atau Rewalsar di India. Raja di wilayah itu mempersembahkan jubahnya ke Guru Rinpoche. Sebagai penghargaan atas Raja yang mempersembahkan simbol keagungan Guru Rinpoche, sosok bentuk Guru Rinpoche berpakain jubah seperti ini. Selain itu, Guru Rinpoche memakai jubah monastik resmi simbol dari Hinayana. Dia dihiasi dengan ornamen permata seperti anting-anting, kalung, gelang dan gelang kaki. Tangan kanan memegang vajra lima cabang ke pusat hatinya. Tangan kiri berada di pangkuannya di postur meditasi seimbang, memegang cangkir tengkorak diisi dengan nektar di mana ada vas penuh dengan nektar keabadian.

Di lekukan siku kiri Guru Rinpoche terletak trisula yang merupakan refernesi terselubung prinsip feminim aspek Vajra Yogini.




bersambung.........................

Selasa, 03 January 2017 11:43

Penjelasan Singkat Penghormatan 21 Tara

Written by

Namo Guru Lokeshvaraya,
Buddha dari Tiga Kaya,
Kekayaan dari semua aktivitas para pemenang.
Pada akhirnya, Engkau kebahagiaan agung yang tiada batas: Samantabhadri
Aku tunduk padaMu, Bunda yang melaju cepat dari para pemenang tanpa rasa takut,
Seperti yang saya jelaskan dengan ringkas, ayat-ayat pemujian dengan rasa bakti.

Ibunda Tara yang mulia adalah Kuntuzangmo (tib), Samantabhadri (skr) dalam bentuk Dharmakaya, Dorje Phagmo (tib), Vajravarahi (skr) dalam bentuk Sambhogakaya dan Arya Tara dalam bentuk Nirmanakaya. Dorej Yangchenma (tib) dan Lhamo Palchenmo (tib) diantara banyak perwujudan yang lain, masing-masing memiliki nama dan bentuk yang berbeda. Di Tanah Salju (Tibet) khususnya, makhluk yang diuntungkan oleh perwujudan terbayangkan lainnya, khususnya Yeshe Tsogyal (tib) atau Jhana Dakini (skr). Hanya dengan berdoa kepadanya, dengan bantuan yang cepat, kita bisa secara spontan mencapai dua tujuan. Oleh karena itu, sangat bermanfaat untuk tekun dalam melaksanakan praktik ini.
Ada berbagai tradisi India dan Tibet menjelaskan "Pujian Tantra" ini. Termotivasi oleh devosi, saya akan menjelaskan tantra ini sesuai dengan, "The Treasure Vase of Essential Great Bliss of Inner Practice" yang merupakan ajaran yang mendalam dari harta pikiran Yang Maha Tahu Rigdzin Jigme Lingpa. Masing-masing dari 21 Ayat adalah pujian untuk 21 manifestasi Tara.

Aku bersujud kepadaMu Bunda Tara, Yang cepat dan Pemberani,
Yang sorot matanya laksana kilatan cahaya,
Terlahir dari bunga teratai dalam samudera air mata,
Arya Avalokiteshvara, Pelindung Triloka

Pujian pertama kepada Nyurma Phalmo (tib) Wanita Pemberani dan Tangkas. Kami bersembah sujud kepada aktivitasNya yang membebaskan makhluk dari penderitaan sementara dan abadi di alam samsara. Dia disebut "Wanita Tangkas" karena welas asih Nya yang berimbang memberikan manfaat kepada makhluk tanpa menunda bahkan dengan sekejap. Dia adalah "Wanita Pemberani" karena Dia memiliki kekuatan yang tanpa hambatan untuk menaklukkan setan serta penderitaan makhluk. Dia melindungi makhluk dari segala ketakutan. Mata KebijaksanaanNya bergerak ke sana ke mari bagaikan kilatan cahaya sebagaimana sepenuhnya melihat, tahu dan sadar akan semua fenomena. Wanita yang diberkahi dengan kemahatahuan, welas asih, kekuatan, dan aktivitas yang terlahir dari bunga teratai samudera airmata Avalokiteshvara, Pelindung Triloka. Triloka adalah Alam Naga, Manusia dan Dewa.
Tara yang menggoda, muda dan senyum yang setengah murka. Tangan kanannya membentuk mudra dan tangan kirinya memegang teratai biru yang di atasnya terdapat keong yang melingkar ke kanan. Ini melambangkan menguasai dua kebenaran dan bodhicitta: di dunia ini dan di alam dewa. Arti luar pujian secara harafiah memuji aspek Nirmanakaya. Aspek dalam dari pujian, tidak secara harafiah aspek Sambhogakaya dan Dharmakaya dipuji. Pelindung dari Triloka adalah Dharmakaya dan manifestasinya adalah Rupakaya atau "bentuk tubuh" (yang terdiri dari Sambhogakaya dan Nirmanakaya).

Aku bersujud kepadaMu, Bunda Tara, Yang berwajah laksana
Seratus bulan purnama di musim gugur
Memancarkan sinar gemilang
Pada gugusan ribuan bintang

Pujian Kedua kepada Yangchenma (tib), "Harta Kebijaksanaan". "Wanita dengan wajah bersniar seperti rangkaian ratusan bulan purnama di musim gugur, artinya wajahNya seratus kali lebh terang dan lebih indah dari rembulan. Tangan kananNya memegang cermin seperti bulan pernama terukir dengan huruf HRIH. Pada gugusan ribuan bintang, mengacu pada kebijaksanaanNya, yang sangat luas melimpah, seperti tak terukur, memancrkan sinar gemilang bulan purnama. Sinar ini membersihkan kegelapan akan ketidaktahuan praktisi, yang merupakan penyebab dari kebodohan, penyakit dan kejahatan. Ini membuka pintu pengetahuan sebagai penerang dari Empat Pemahaman Spesifik yang sempurna. Ini merupakan pemahaman yang sempurna dari Dharma, pemahaman yang sempurna tentang makna definitif (ajaran), keyakinan yang sempurna (dalam doktrin) dan pengetahuan yang sempurna dari Para Pemenang (kecerdasan). Menurut Tantra, arti dalam "melayani ibu jagat raya" yang berarti kekosongan atau hakikat batin. Untuk mellihat hakikat batin kita, wajah Vajravarahi yang tertinggi, kita harus mengumpulkan pahala dan memurnikan arus pikiran kita, sehingga seperti "sebuah rangkaian ratusan bulan putih bersih". "Dikarenakan praktik-praktik ini, pintu untuk mendapatkan berkah Nya terbuka oleh inklinasi kita. Dengan cara ini, kta bisa melihat kilauan cahaya dan nyalanya semangat kebikjasanaan.

Aku bersujud kepadaMu, Bunda Tara, Yang bertubuh emas
Yang tanganNya dihiasi dengan teratai biru,
Anda adalah penguasa utama dari aktivitas kemurahan hati,
Ketekunan, Sila , ketenangan, kesabaran dan meditasi

Pujian Ketiga kepada Sonam Thobkyedma (tib), "Wanita bertubuh kuning Keberuntungan". Beliau cantik, kulitNya berwarna emas murni berkilau di bawah sinar matahari pagi. Tangan kiriNya dihiasi dengan teratai biru yang di atasnya bertahta permata yang melimpahkan semua keinginan. Beliau adalah penguasa aktivitas Bodhisattva yang meliputi kesempurnaan dari kemurahan hati, kesabaran, ketekunan, sila, ketenangan, kebijaksanaan, dan meditasi. Sila (dalam konteks ini) adalah etika, dan ketenangan adalah kebijaksanaan dan meditasi. Kami bersujud kepada Wanita Yang Tak Tertandingi yang memiliki sepuluh kekuatan: kekuasaan atas hidup, kekuasaan atas pikiran, kekuasaan atas kekayaan, kekuasaan atas tindakan, kekuasaan atas kelahiran, kekuasaan atas keinginan, kekuasaan atas aspirasi, kekuasaan atas keajaiban, kekuasaan atas kebijasanaan primordial, dan kekuasaan atas dharma. Arti luar adalah Dia telah mencapai Enam Kesempurnaan, hanya dalam satu meditasi. Arti dalam adalah bahwa meditasinya seperti teratai bebas dari kekotoran secara subjek dan objek, dan diberkahi dengan penyelesaian Enam Kesempurnaan (Sad Paramita).

Kami bersujud kepadaMu, Bunda Tara, Yang terlahir dari mahkota Tathagata
Yang menikmati kemenangan penuh
Yang dijadikan dasar oleh Para Bodhisattva
Yang telah mencapai kesempurnaan

Pujian Keempat kepada Namgyalma (tib), Wanita Pemenang. Yang telah mencapai Keabadian.

Selasa, 03 January 2017 11:38

Manfaat Pelafalan Pujian Penghormatan 21 Tara

Written by

Thupten Sherub Gyatso, merupakan seorang Tulku dari salah satu Palyul Monastery yang menuliskan penjelasan singkat ini
Inkarnasi Beliau sekarang adalah Rago Chogtrul saat ini tinggal di Tibet

Diterjemahkan oleh Khenpo Tenzin Norgay. 2004

The Benefits of Reciting the Praise

The wise one endowed with pure respect for the goddess,
Who recites these praises with perfect devotion
Remembering her in the evening and upon waking at dawn,
Will be endowed with complete freedom from fear.

A practitioner who recites the praise in the evening and at dawn, recallingTara’s qualities with pure devotion, and has the wisdom to discriminate between good and bad will be protected from the sixteen fears.  Others will be endowed with complete freedom from all fears.  It is also said that we must meditate on her wrathful form in the evening to pacify the harms of this life, and visualize her peaceful form at dawn and recite the praises to save ourselves from rebirth in the lower realms.

All their sins will be pacified,
Causing destruction to all lower realms.
And the seven million Victorious Ones
Will quickly grant them empowerment.
Thus, they will attain greatness, and progress
To the stage of Buddhahood.

The daily practice of the Twenty-One Praises toTarawill cause all of the practitioner’s sins to be pacified and purified.  Those who recite the praise will not experience the sufferings of the lower realms.  The seven million Victorious Ones who abide with the Noble Lady will swiftly bless and empower the practitioners.  In this life, the practitioners of this praise will achieve the great bliss of place, body, retinue, and the qualities of the dharma of transmitted precepts and realization.  They will swiftly attain the paths and bhumis, and reach the ultimate state of enlightenment.

By remembering Her, the most violent poisons
Abiding in the earth or in beings
Whether eaten or drunk
Will be completely removed.

At the conventional level, practitioners will be protected from terrible diseases, and the pain caused by aconite and other inanimate poisons.  They will be protected from the poisonous fangs, horns, stings and bites of animals.  The practice will also provide protection from the poisonous effect of the evil intentions of malignant spirits, protection from their touch, and the evil eye.  By remembering the goddess and her mantra, the harmful effect of poisons whether they have been eaten or drunk will be nullified.

This can eliminate various sufferings
Inflicted by the spirits, epidemics, and poisons
Even if done for the sake of other beings.

The practice can easily eliminate the suffering inflicted by outer and inner poisons, by dangerous epidemics and possession by evil spirits.  The same benefit can be achieved if the praise is recited for the sake other beings.

On sincerely reciting twice, three times, and seven times
The wish to have child will be fulfilled
And the desire for wealth can be achieved.
All the wishes will be fulfilled
Every hindrance destroyed in its turn

We must recite the praise twice, three and seven times in one session.  We can do the practice either two sessions a day: once during the day, and once during the night, or three sessions during the day and three sessions at night.  The Vajra holders of Indiaand Tibetteach that if one practices the sadhana of “The Four Mandala Offerings[i]” in this way, the desire to have children to continue one’s family line, or to provide students to uphold the dharma lineage will be fulfilled.  In the same way, if one wishes to have wealth for the happiness of this life and the next, excellent prosperity can easily be achieved.  Likewise, any other activities: siddhis[ii], temporal desires and ultimate wishes will be fulfilled.  By the compassion of the Venerable Mother, unfavorable obstacles in the future will not manifest, and harm will not arise from obstacles that have already occurred.  Since all purposes can be fully achieved, the wise must practice this sadhana with enthusiasm.

By explaining the Twenty-One Praises with devotion,
May all access the ocean of siddhis, clear all obstacles
And have the auspiciousness of complete enlightenment,
By swiftly having a vision of Her face, embraced
By the unchanging bliss, endowed with all supreme attributes.

To summarize the text, the meaning of the root mantra is shown in the form of praise.  The twenty-one verses of homage show the twenty-one manifestations of the goddess.

Diterjemahkan oleh Admin Palyulindo
Manfaat Pelafalan Pujian

Orang bijak diberkahi dengan rasa hormat yang murni untuk Dewi Tara
Siapa yang melafalkan pujian ini dengan devosi sempurna
MengingatNya di malam hari dan saat setelah bangun subuh
Akan diberkahi dengan kebebasan penuh dari rasa takut

Seorang praktisi yang melafalkan pujian di malam hari dan saat subuh, mengingat kualitas Tara dengan devosi murnidan memiliki kebijaksanaan membedakan yang baik dan buruk akan dilindungi dari 16 ketakutan. Yang lainnya akan diberkahi dengan kebebasan penuh dari segala rasa takut. Hal ini juga dinyatakan bahwa kita harus merenungkan bentuk murkaNya di malam hari untuk menenangkan bahaya di kehidupan ini dan menvisualisasi bentuk yang damai saat fajar menyingsing dan melafalkan pujian untuk menyelamatkan diri kita dari terlahirnya kembali di alam yang lebih rendah.

Semua dosa-dosa mereka akan diampuni,
Penyebab kehancuran semau alam rendah
Dan The Seven Million Victorious Ones,
Akan cepat memberikan mereka inisiasi,
Dengan demikian, mereka akan mencapai keagungan dan keamjuan untuk tahap kebuddhaan

Praktik harian pujian 21 Tara akan meyebabkan dosa semua praktikisi diamupuni dan dimurnikan. Mereka yang melafalkan pujian tidak akan mengalamai penderitaan di alam rendah. The Seven Million Victorious Ones yang tunduk dengan Tara yang mulia akan cepat memberkati dan memberdayakan para praktisi. Dalam kehidupan ini, praktisi yang melakukan pujian ini akan mencapai kebahagiaan yang besar bagi tempat, tubuh dan pengikutnya dan kualitas dharma dari ajaran yang ditransmisikan terrealisasi. Mereka akan dengan cepat mencapai jalur menuju ke alam yang lebih tinggi dan mencapai pencerahan pada akhirnya.

Dengan mengingatNya, racun yang paling mematikan,
yang berada di bumi atau pada makhluk,
Baik dimakan atau diminum,
Akan sepenuhnya dihilangkan/ditawarkan

Pada tahap biasa, praktisi akan terlindungi dari penyakit yang mengerikan dan rasa sakit yang disebabkan racun akonit dan racun yang mematikan lainnya. Meraka akan dilindungi dari taring, tanduk, sengatan dan gigitan binatang beracun. Praktik ini juga akan memberikan perlindungan efek beracun dari niat jahat roh ganas, perlindungan dari sentuhan dan mata jahat mereka. Dengan mengingat Dewi Tara dan mantraNya, efek berbahaya dari racun baik yang dimakan atau diminum akan dihilangkan.

Hal ini dapat menghilangkan berbagai penderitaan
Yang ditimbulkan oleh roh-roh, wabah penyakit, dan racun
Bahkan jika dilakukan demi makhluk lain

Praktik ini dapat dengan mudah menghilangkan penderitaan yang diakibatkan oleh racun luar dan dalam, wabah penyakit berbahaya, dan kerasukan roh jahat. Manfaat yang sama dapat dicapai apabila melafalkan pujian ini demi memberi manfaat makhluk lain.

Melafalkan sebanyak 2 kali, 3 kali dan 7 kali dengan tulus
Keinginan untuk memiliki anak akan terpenuhi
Dan keinginan akan kekayaan dapat tercapai
Semua keinginan akan terpenuhi
Setiap hambatan hancur pada gilirannya

Kita harus melafalkan pujian 2 kali, 3 kali dan 7 kali dalam satu sesi. Kita bisa melakukan praktek baik dua sesi sehari: sekali di siang hari, dan sekali pada malam hari, atau tiga sesi siang hari dan tiga sesi di malam hari. Pemegang Vajra dari India  Tibet mengatakan bahwa jika seseorang berlatih sadhana "Empat Persembahan Mandala" dengan cara ini, keinginan memiliki anak untuk melanjutkan keturunan keluarga, atau untuk menyediakan murid untuk mempertahankan silsilah dharma akan terpenuhi. Dengan cara yang sama, jika seseorang ingin memiliki kekayaan untuk kebahagiaan dalam hidup ini dan berikutnya, baik kemakmuran dapat dengan mudah dicapai. Demikian juga, aktifitas lainnya : siddhi, keinginan duniawi dan keinginan akhir akan terpenuhi. Dengan welas asih dari Yang Mulia Bunda Tara, hambatan yang tidak menguntungkan di masa depan tidak akan terwujud, dan bahaya tidak akan muncul dari rintangan yang telah terjadi. Karena semua tujuan dapat sepenuhnya dicapai, orang yang bijak harus berlatih sadhana ini dengan antusias.

Dengan menjelaskan Puji 21 Tara ini dengan rasa bakti
Semoga semua yang terhubung dengan lautan pencapaian, menghapus semua hambatan
Dan memiliki keberuntungan dalam pencerahan penuh
Dengan cepat dapat memiliki penglihatan wajahNya, dipeluk
Dengan kebahagiaan yang tak berubah, diberkahi dengan semua atribut agung

Sebagai rangkuman teks, arti dari Mantra Akar ditunjukkan dalam bentuk pujian. Penghormatan Ayat 21 Tara  menunjukkan manifestasi dari 21 Dewi Tara.

Selasa, 03 January 2017 11:27

Pengenalan dan Manfaat tentang Praktik Nyungne

Written by

PENGENALAN

Arti Praktik Nyungne

Praktik puasa Nyungne sangat terkenal, sangat populer dan praktik pemurnian yang mendalam yang banyak dilakukan di Tibet. Satu kali praktik Nyungne terdiri dari 2 hari melakukan praktik. Hari pertama adalah hari pendahuluan dan hari kedua adalah hari berpuasa sebenarnya. Mengambil suatu sumpah yang disebut sumpah Tekchen Sojong, sumpah pentahbisan pemulihan dan pemurnian dari Mahayana dengan jumlah delapan sila, dan pada hari pertama seseorang hanya makan dan minum untuk hari itu saja. Makanan benar-benar dan murni vegetarian yang berarti bebas dari semua yang mengandung daging serta bawang merah, bawang putih, telur dan lain-lain. Hari berikutnya benar-benar berpuasa tanpa makan atau minum dan peserta harus menjaga keheningan atau tidak berbicara sama sekali.
Ini penting dan menghargai praktik puasa yang dilakukan oleh siapapun. Satu-satunya persyaratan adalah bahwa jika bukan seorang Buddhis, anda harus mengambil sumpah perlindungan serta sumpah Bodhisattva, dan anda harus menerima inisiasi Avalokitesvara 1000 Tangan. Asalkan seseorang bersedia menerima ajaran ini, seseorang dipersilahkan berpartisipasi dalam praktek ini.

Asal usul Praktik Nyungne

Asal usul praktik ini adalah sosok yang dihormati dalam sejarah Buddhis yang dikenal sebagai Gelongma Palmo. Dia sebetulnya adalah seorang Putri Afghani selama waktu itu ketika Afghanistan adalah sebuah bangsa besar Buddhis. Padmasambhava, yang dianggap Buddha kedua setelah Sang Buddha, juga dikenal berasal dari daerah tersebut. Dalam buku sejarah Buddhis tempat ini dikenal sebagai Oddiyana, di tempat yang sekarang Barat Laut India. Gelongma Palmo adalah seorang yang sangat terpelajar, sepenuhnya ditahbiskan menjadi biarawati Buddhis yang mengatasi penyakit kusta yang ditakuti  melalui praktik Nyungne yang dilakukannya melalui sebuah penglihatan dari Chenrezig (Avalokitesvara). Tradisi praktik Nyungne yang luar biasa ini dimulai dari silsilah Beliau.

Manfaat secara umum Praktik Nyungne

Bagi mereka yang ingin membuat hidup manusia lebih berarti harus melakukan paling sedikit satu kali praktik Nyungne. Sekali praktik hanya 2 hari saja, tetapi dua hari tersebut dikhawatirkan akan terasa perjalanan yang cukup panjang dan yang tak terbatas. Karena manfaat yang sangat besaar dari praktik ini, sangat dianjurkan mengikuti praktik tersebut secara berkesinambungan dan menurut tradisi Tibet harus mengikuti paling sedikit delapan kali Nyungne dalam hidup ini.
Selama praktik beberapa orang mungkin merasa sedikit lapar dan haus. Tetapi sedikit lapar dan haus adalah benar-benar bernilai yang mana bertujuan benar-benar mengatasi sakit dan penderitaan seseorang di masa yang akan datang dan semua makhluk hidup di dunia ini. Pikirkankan bagaimana beberapa orang bersedia memanjat gunung berbatuan hanya untuk kegembiraan sesaat, dan yang lainnya bersedia mengalami berbagai jenis sakit dan penderitaan hanya untuk tujuan hidup. Hanya ada beberapa menit dan manfaat hidup yang singkat, tetapi orang-orang masih bersedia mengalami kesusahan. Manfaat yang sangat besar dari praktik ini benar-benar lebih besar dari kesulitan yang anda alami selama praktik.
Dalam Sutra of Great Liberation, salah satu doa pemurnian yang sangat mendalam, Sang Buddha mengatakan bahwa jika seseorang melafalkan sutra ini, pemurnian besar seperti itu bisa terjadi walau jika mereka mempunya karma yang menyebabkan terlahir di alam neraka, mereka mungkin hanya mengalami sedikit sakit kepala. Manfaat paktik Nyungne adalah sangat banyak seperti itu, berarti bahwa jika anda menderita sama sekali, itu akan memurnikan karma anda sendiri.
Seorang Praktisi besar Nyungne menulis tentang Nyungne bahwa jika kita dapat menyelesaikan Delapan Kali Nyungne akan membawa kita lebih bersukacita dan bahagia dari pada menerima semua kekayaan di seluruh dunia. Saya ira itu adalah betul, karena manfaat melakukan delapan kali Nyungne membawa kebahagiaan di masa depan selamanya. Sama gembiranya dengan anda menerima seluruh kekayaan di dunia ini, ini hanya untuk waktu yang singkat. Manfaat dari praktik ini benar-benar tanpa batas. Waktu praktik ini sangat singkat hanya 2 hari saja tetapi manfaat dan pahala sangat besar sekali. Dikatakan bahwa manfaat dan pahala mengikuti satu kali praktik Nyungne sama dengan manfaat dan pahala kita melafalkan mantra "Om Mani Padme Hum" setara dengan 100juta kali. Bayangkan untuk melafalkan mantra sebanyak itu membutuhkan waktu berapa lama? Dan manfaatnya juga sama jika seseorang yang tdaik dapat mengikuti paraktik tersebut tetapi ikut perpartispisapi mensponsori orang yang mengikuti Praktik Nyungne atau mensponsori kegiatan Praktik Nyungne tersebut.

*Jangan lewatkan kesempatan yang berharga ini untuk terus menerus melakukan Praktik Nyungne yang paling efektif dalam purifikasi karma buruk dan mengakumulasi pahala kebajikan*

Selasa, 03 January 2017 11:24

Namcho Dzogchen Ngondro Practice

Written by

PALYUL NYINGMA INDONESIA JAKARTA 
MENGADAKAN PELATIHAN NAMCHO DZOGCHEN NGONDRO
OLEH KHENPO KHENTSE NORBU RINPOCHE

Acara: Latihan Namcho Dzogchen Ngondro
Waktu: September 2016
Tempat: Palyul Nyingma Indonesia
Galeri Niaga Mediterania 1 Blok B8E, Pantai Indah Kapuk, Jkarta Utara

Namcho Dzogchen Ngondro juga dikenal sebagai "Buddha in the Palm of the Hand." Ini adalah Praktik Pendahuluan yang mendalam yang dikenal dengan "Empat Pondasi" diungkap oleh Terton Mingyur Dorje, yang utama diterima dari Arya Avalokitesvara dan Guru Rinpoche. Mingyur Dorje kemuddian mentransmisikan ajaran tersebut ke Karma Chagme Rinpoche, Kunzang Sherab Pemegang Silsilah Pertama Palyul dan sebagainya, dalam garis keturunan silsilah murni yang tak pernah putus sampai sekarang ini.

Praktik ini sebetulnya terdiri dari Praktik Pendahuluan (Ngondro) Luar dan Dalam. Praktik Pendahuluan luar brtujuan untuk mengubah pikiran kita menuju Dharma dengan merenungkan kelahiran manusia yang sangat berharga, ketidakkekalan, hukum sebab dan akibat (karma) dan penderitaan di samsara.
Ini adalah bagian yang paling mendasar dan penting dari praktik dimana akan membantu untuk mempersiapkan pikiran seseorang terhadap Dharma sebelum memulai dengan Praktik Pendahuluan (Ngondro) Dalam. Praktik Pendahuluan Dalam ini terdiri dari Perlindungan kepada Tiga Permata Berharga - Buddha, Dharma dan Sangha; Bodhicitta - praktik enam kesempurnaan dan menghasilkan aspirasi untuk mewujudkan pencerahan demi semua makhluk; Persembahan Mandala untuk mengurangi kemelekatan dan mengumpulkan pahala melalui cara-cara terampil; Vajrasattva pemurnian halangan melalui kebijaksanaan; dan Guru Yoga menerima berkat yang mana seseorang dapat mencapai pencerahan dalam satu kali kehidupan ini.

Dalam Praktik Namcho Ngondro, ketika telah menyelesaikannya dapat menghapus banyak halangan dari Tubuh, Ucapan dan Pikiran dan dapat membantu mengembangkan kebijaksanaan batin. Ini merupakan fondasi yang penting dan perlu bagi seseorang untuk menerima praktik yang lebih tinggi seperti Dzogchen. Ini juga memiliki potensi membangkitkan benih pencerahan dalam diri praktisi.

*Dalam hal menyelesaikan satu set penuh (bum nga) praktik ngondro, praktisi harus menyelesaikan 100.000 kali pengulangan setiap tahap latihan dengan total 500.000. Praktisi bisa mencoba menyelesaikannya di tempat masing-masing tanpa terikat pada waktu dan tempat*

Ini adalah Buku Namcho Dzogchen Ngondro, Doa Harian Praktik Pendahuluan yang diambil dari Sabda-Sabda Vajra Dzogchen Harta Kekayaan Spritual Angkasa. Yang digunakan oleh para murid Palyul Nyingma Buddhism Vihara Padmasambhava Medan yang dibimbing oleh Khenpo Khentse Norbu Rinpoche selaku Guru Pembimbing Spritual dan Resident Khenpo Vihara Padmasambhava.

Buku tersebut disusun dan dicetak oleh Palyul Nyingma Indonesia
Galeri Niaga Mediterania 1 Blok B8E
Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara - Indonesia
www.palyulid.org

Selasa, 22 November 2016 10:37

Transmisi Dari Tantra Batin dan Dzogchen

Written by
Menurut sejarah Nyingma, tiga kelas Tantra Dalam yaitu Mahayoga, Anuyoga dan Atiyoga, semua berasal dari Samantabhadra, Buddha Primordial yang tak lain adalah rwalitas pikiran Buddha itu sendiri. Dari perspektif Tantra Dalam, yang merupakan tiga kaya yakni Dharmakaya, Sambhogakaya dan Nirmanakaya adaah identik intinya. Sesorang tidak memiliki Sambhogakaya atau Nrmanakaya tanpa sumber dari mereka yang mana adalah Dharmakaya. Ini berarti Nirmanakaya Buddha Sakyamuni fan Buddha Samantabhadra Dharmakaya bukanlah dua Buddha yang terpisah tapi manifestasi dari kebuddhaan tunggal. Perbedaan terletak pada persepsi, kapasitas dan kebutuhan murid-murid yang berbeda. Bodhisattva dari Bhumi Pertama, yang sementara mreka tidak bisa secara langsungbertemu dengan Dharmakaya Buddha Samantabhadra, mereka mampu bertemu dengan dia melalui Sambhogakaya, Jadi mereka menerima ajaran Vajrayana melalui kehadiran Buddha Sambhogakaya. Bagai mereka yang tidak dapat secara langsung merasakan Sambhogakaya, maka pikiran yang terbangun muncul dan mengajarkan sesuai dengan tingkat pemahaman dan persepsi mereka di dalam bentuk Nirmanakaya, seperti dalam halnya Buddha Sakyamuni. Namun demikian, Samantabhadra dan Sakyamuni keduanya adalah aspek dari Kebuddhaan Tunggal.

Tantra Dalam telah ditransmisikam dari Dharmakaya Buddha Samantabhadra sampai hari ini dalam tiga tahap yang berbeda: Niat Tercerahkan (atau pikiran) Silsilah dari para Buddha, Silsilah Dalam Simbolik dari Pemegang Kesadaran atau Vidyadhara, dan Silsilah Lisan Individu Manusia yang ditinggikan. Melalui tiga transisi inilah Tantra Batin memasuki dunia kita dan menemukan menemukan manusia pertama mereka (dalam penampilan setidaknya) penerima di Prahevajra, atau Garab Dorje. Tantra Dalam kemudian ditransmisikan oleh Prahevajra ke Manjushrimitra dan dari dia kepada Shri Singha. Pemegang silsilah ini mewariskan ajaran kepada Padmasambhava, Jnanasutra, dan Vimalamitra yang bersama dengan guru kelahiran Tibet Vairotsana, membawa garis keturunan dan ajaran ke Tibet. Garis keturunan dari Tantra Dalam dan Dzogchen terus turun hingga hari ini melalusi suksesi tak terputus dari Kama dan Terma, dan telah menghasilkan sejumlah meditator kesadaran agung, utama dan guru yang telah memegang garis keturunan dan membawa ajaran sampai membuahkan hasil. Serta pendiri silsilah awal tersebut, guru-guru tersebut termasuk Dua Puluh Lima Murid Padmasambhava, para Terton, Longchen Rabjam (Longchenpa 1308-1364), Patrul Rinpoche (1808-1887), Dodrubchen Rinpoche dan Ju Mipham (1846-1912).

 

Longchenpa adalah teramat penting untuk Nyingmapa, terutama di dalam tradisi Dzogchen. Dia menyatukan dan mengkompilasi ajaran tentang dua Dzogchen Nyingthig silsilah utama (sari jantung), menambahkan tida komentarnya sendiri terhadap ajaran Guru Rinpoche dan Vimalamitra. Ia juga menulis Dzodun yang terkenal (Tujuh Harta Karun), teks yang menyajikan berbagai aspek pandangan, meditasi, dan pelaksanaan Nyingma Semibilan Yana (kenderaan). Dia meninggalkan lebih dari dua ratus lima puluh risalah, banyak yang masih dianggap sebagai karya yang paing komorehensif dan otoritatif yang belum pernah ditulis mengenai pandangan dan oraktek Dzogchen. Itu visinya tentang Longchenpa dan Padmasambhava bahwa Terton Rigdzin Jigme Lingpa mulai mengirimkan termaNya, Longchen Nyingthig (Sari Jantung dari Hamparan Luas atau Tetes Jantung dari Longchenpa) siklus pengajaran. Sejak diwahyukan kepada Jigme Lingpa sebagai Terma Pikiran, Longchen Nyingthig telah menjadi salah satu yang paling banyak dipraktekkan dari semua tradisi Dzogchen. Hal ini dipandang sebagai sintesis dari dua tradisi Dzogchen yang datang melalui Padmasambhava (Khandro Nyingthig) dan Vimalamitra (Vima Nyngthig), dan yang mengalir bersama-sama di Longchenpa. Seoerti itulah ajaran silsilah Longchen Nyingthig yang Drupon Rinpoche Karma Lhabu dari Lama-nya, guru dari aris keturunan yang ditamoilkan dalam bagian ini.

Nyingma atau garus keturunan kuno adalah yang tertua daari tradisi Buddhisme Tibet. Meskipun sevara historis Buddhisme telah  diperkenalkan di Tibet pada abad ke tujuh, pada masa oemerintahan Raja Songtsen Gampoi (617-698), itu hanya diteguhkan sepenuhnya pada masa pemerintahan Trisong Detsen (790-858). Sementara tradisi-tradisi Buddhis yang besar berkembang di India, Raja Trisong Detsen mengundang otang India ternama Pandita Shantarakshita untuk membantunya dalam meneguhkan agama BUddha di Tbet. Karena halangan di dalam pekerjaan mereka dan atas saran Shantarakshita, Sang Raja mengundang Padmasambhava (Pema Jungney dalam bahasa Tibet) ke Tibet, meminta dia untuk menenangkan kekuatan negatif dan halangan.

Bersama dengan Shantarakshita, Padmasambhava membangun Biara Samye yang terkenal di Tibet Selatan, yang menjadi pusat utama pembelajaran dan dimana sebagian besar teks-teks sanskerta dan sastra dari India pertama kali diterjemahkan kedalam bahasa Tibet. Di bawah arahan Padmasambhava dan Vimalamitra serta Vairotsana dan melalui upaya lebih dari seratus pandita Tibet dan India, Mahayoga, Anuyoga dan Atiyoga Tantra diterjemahkan ke bahasa Tibet bersama dengan sebagain besar ajaran Buddha yang kemudian dikenal sebagai Guru Rinpoche (Guru Mulia) adalah sangat penting terutama untuk silsilah Nyingma dan Buddhisme Tibet pada umumnya, yang memandang Dia sebagai Bapak Pendiri Agama Buddha Di Tibet. Ia juga dianggap oleh Nyingmapa sebagai Buddha Kedua.

Keturunan Nyingma mengkategorikan ajaran-ajaran Buddha dan jalan Buddhis lengkap menjadi Semibilan Yana atau Kenderaan. tiga pertama dari ini adalah Tiga Kenderaan Umum: Shravaka Yana, Pratyekabuddha Yana dan Bodhisattva Yana (Mahayana). Kemudian diikuti oleh Tiga Tantra Luar: Kriya Tantra, Upa (charya) Tantra dan Yoga Tantra. Dan terakhir ada Tiga Tantra Dalam : Mahayoga, Anuyoga dan Atiyoga. Enam pertama dari sembilan yana ini adalah umum untuk semua sekolah Buddhisme Tibet, sedangkan tiga bterakhir, Tantra Dalam adalah untyk garis keturunan Nyngma (sekolah lain memiliki presentasi yang sediki berbeda dari Tatra yang kebih tinggi, dalam bentuk Tantra Anuttarayoga).

THE VERSE OF THE EIGHT NOBLE AUSPICIOUS ONES
AYAT 8 KEAGUNGAN MULIA
NANG SI NAM DAG
BA Ji XIANG


Manfaat melafalkan Doa Ayat 8 Keagunan Mulia tersebut adalah sebagai berikut:
* Jika seseorang membacakan doa ini beserta maknanya dengan penuh rasa hormat, ketika ia bangun di pagi hari, ia akan mencapai segala yang ia harapkan pada hari itu.
* Jika seseorang membacanya sebelum tidur, ia akan mendapatkan mimpi yang baik.
* Jika seseorang membacanya sewaktu memasuki medan perang, ia akan mendapatkan kemenangan dengan segala kehormatan.
* Jika seseorang membacanya sewaktu ia memulai pekerjaan, ia akan memperoleh keberhasilan.
* Jika seseorang membacanya setiap hari selama hidupnya, sukses, ketenaran dan kekayaan akan bertambah, ia akan mencapai harapannya seperti yang diharapkan dan mendapatkan kebahagiaan sempurna; segala perbuatan buruk dan halangan akan tersucikan dan semua yang keinginan untuk kebahagiaan sementara maupun kebahagiaan akhir akan terpenuhi.

Ini adalah Rangkaian Permata Mulia yang muncul dalam lautan bathin dari Jampal Gyepai (Mipham Rinpoche) pada waktu yang sempurna, hari ketiga dari bulan kelima, hari minggu, di tahun monyet api, pada saat yang beruntung ketika konstelasi Sang Pemenang sangat dominan.

Ini sangat penting dilafalkan sebelum memulai kegiatan apapun; pekerjaan apapun akan berhasil dengan tepat seperti yang diingikan.

OM NANG SI NAM DAG RANG ZHIN LHUN DRUB PA'I
Om dimana segala yang tampak dan berwujud adalah sepenuhnya murni, hakikatnya semurna dengan spontan

TASHI CHOG CHU ZHING NA ZHUG PA YI
Semua yang berdiam di alam-alam mulia di sepuluh penjuru

SANG GYE CHO DANG GE DUN PHAG PA'I TSOG
Penghormatan kepada Buddha, Dharma dan Sangha yang mulia

KUN LA CHAG TSAL DAG CHAG TASHI SHOG
Semoga segalanya menjadi keberuntungan bagi kami

DRON MEI GYAL PO TSAL TEN DON DRUB GONG
Dron Mei Gyal Po Tsal Ten Don Drub Dang

JAM PA'I GYEN PAL GE DRAG PAL DAM PA
Jam Pay Gyen Pal Ge Drag Pal Dam Pa

KUN LA GONG PA GYA CHER DRAG PA CHEN
Kun La Gong Pa Gya Cher Drag Pa Chen

LHUN PO TAR PHAG TSAL DRAG PAL DANG NI
Lhun Po Tar Phag Tsal Drag Pal Dang Ni

SEM CHEN TAM CHE LA GONG DRAG PA'I PAL
Srm Chen Tam Che La Gong Drag Pay Pal

YI TSIM DZAD PA TSAL RAB DRAG PAL TE
Yi Tsim Dzad Pa Tsal Rab Drag Pal Te

TSEN TSAM THO PE TASHI PAL PHEL WA
Hanya mendengar nama-namaMu menambah keberuntungan dan keberhasilan

DE WAR SHEG PA GYE LA CHAG TSAL LO
Kami bersujud kepada Mu, Delapan Tathagata

JAM PAL ZHON NU PAL DEN DORJE DZIN
Yang lemah lembut dan berjiwa muda Manjusri, Yang mulia Vajrapani

CHEN RE ZIG WANG GON PO JAM PA'I PAL
Avalokitesvara, Sang Pelindung Maitreya

SA YI NYING PO DRIB PAR NAM PAR SEL
Ksitigarbha, Sarvanivarana Vishkambhin

NAM KHI NYING PO PHAG CHOG KUN TU ZANG
Akashagarbha dan Yang Maha Agung dan Bajik Samantabhadra

UTPAL DORJE PE KAR LU SHING DANG
Bunga Utpala, Vajra, Teratai Putih, Pohon Naga

NORBU DAWA RAL DRI NYI MA YI
Permata, Bulan, Pedang dan Matahari

CHAG TSEN LEG NAM TASHI PAL GYI CHOG
Yang anggung memegang benda-benda tersebut dan sangat agung dalam menganugerahkan keberuntungan dan keberhasilan

JANG CHUB SEM PA GYE LA CHAG TSAL LO
Kami bersujud kepada Mu, Delapan Boddhisattva

RIN CHEN DUG CHOG TASHI SER GYI NYA
Payung yang sangat berharga, Ikan Emas keberuntungan

DED JUNG BUM ZANG YI ONG KA MA LA
Vas permata pengabul harapan, Bunga Kamala yang sangat indah

NYEN DRAG DUNG DANG PHUN TSHOG PAL BE'U
Keong ketenaran dan mulia, Simpul Kemakmuran yang agung

MI NUB GYAL TSEN WANG GYUR KHOR LO TE
Panji Kemenangan dan Roda Kekuasaan agung

RIN CHEN TAG CHOG GYE KYI CHAG TSEN CHEN
Pemegang Delapan Lambang Benda yang paling berharga

CHOG DI GYAL WA CHOD CHING GYE KYED MA
Dengan persembahan kepada para Buddha di seluruh penjuru dan waktu

GEG SOG NGO WO DREN PE PAL PEL WA'I
Hanya dengan memikirkan kualitas-kualitas inti mereka membuat keberhasilan dan ketenaran tumbuh semakin berkembang

TASHI LHA MO GYE LA CHAG TSAL LO
Kami bersujud Kepada Mu, Delapan Dewi Keberuntungan

TSANG PA CHEN PO DE JUNG SED MED WU
Maha Brahma, Shambu (Shiva), Narayana (Vishnu)

MIG TONG DEN DANG GYALPO YUL KHOR SUNG
Sahasrajna (Indra), Sang Raja Dhrtarashtra

PHAG KYE PO DANG LU WNG MIG MI ZANG
Virudhaka, Virupaksha Penguasa Para Naga

NAM THO SE TE LHA DZE KHOR LO DANG
Dan Vaishravana. Masing-masing memegang pusaka surgawi

TRI SHU LA DANG DUNG THUNG DORJE CHEN
Roda, Trisula, Tombak, Vajra

PI WAN RAL DRI CHOD TEN GYAL TSEN DZIN
Vina, Pedang, Stupa dan Panji Kemenangan

SA SUM NE SU GE LEG TASHI PEL
Yang membuat keberuntungan dan secara positif tumbuh dalam tiga alam

JIG TEN KYONG WA GYED LA CHAG TSAL LO
Kami bersujud kepada Mu, Delapan Pelindung Dunia

DAG CHAG DENG DIR JA WA TSOM PA LA
Semoga segala kegiatan yang akan kami mulai

GEG DANG NYE WAR TSE WA KUN ZHI NE
Segala halangan rintangan dan pengaruh berbahaya berbahaya ditaklukan

DED DON PAL PHEL SAM DON YI ZHIN DRUB
Semoga segala pemenuhan harapan tumbuh dan keberhasilan semuanya bertemu

TASHI DE LEG PHUN SUM TSOG PAR SHOG
Membawa keberuntungan, kemakmuran, kebahagiaan dan perdamaian


*Lebih berdaya guna apabila telah menerima transmisi lisan (oral transmission) dari Guru yang berkompeten*

Page 1 of 2

Three things cannot be long hidden: the sun, the moon, and the truth.

"Buddha"

Jadwal Acara

Copyright © 2016 - Palyul Nyingma Indonesia - All Rights Reserved

Pengunjung: 02039695