Indonesian Chinese (Simplified) English

Pengenalan Tibetan Buddhism

Wajrayana atau kadang ditulis Vajrayana, adalah suatu ajaran Buddha yang di Indonesia lebih sering dikenal dengan nama Tantra atau Tantrayana. Namun banyak juga istilah lain yang digunakan, seperti misalnya: mantrayana, ajaran mantra rahasia, ajaran Buddha eksoterik. Wajrayana adalah merupakan ajaran yang berkembang dari ajaran Buddha Mahayana, dan berbeda dalam hal praktek, bukan dalam hal fil...

Pengenalan Tentang Palyul

Apa itu palyul? Palyul adalah salah satu 6 Biara Induk ari Sekolah Nyingma atau Tradisi Terjemahan Awal dari Buddhisme Tibet. Biara ini didirikan pada tahun 1665 di Provinsi Kham, Tibet Timur (sekarang Baiyu, Sichuan, China) oleh Kunzang Sherab, Pemegang Tahta Pertama Palyul. His Holiness Karma Kuchen Rinpoche (kiri), Pemegang Tahta ke-12 adalah Pemimpin Silsilah Palyul saat ini. Sebagaimana ya...

 

NYINGMAPA

Terletak di bukit besar di sebelah utara kota Baiyu Tibet, Palyul Monastery adalah Vihara Nyingmapa terkenal yang dibangun pada tahun 1675. Palyul dalam bahasa Tibet berarti “tanah penuh harapan”. Dengan ketinggian rata-rata 3.030 meter, vihara ini dikelilingi oleh pegunungan dan hutan. Seluruh kawasan tampak damai dan tenang.

Vihara ini terdiri dari tiga cerita. Dalam cerita pertama, patung Padma Sambhava berdiri di tengah, dengan potret 25 tokoh Buddhis yang terkenal dan 107 terton digambar di dinding; dalam kisah kedua, patung perunggu Avalokitesvara Bodhi-sattva yang bertangan empat dan potret tokoh-tokoh Buddhis terkenal diperlihatkan kepada orang-orang, dalam kisah ketiga, rupang Buddha Amitabha yang paling penting dan berpengaruh dihormati disini.

Selama Dinasti Tang ketika Putri Wancheng menikah dengan raja Kebangsaan Hun, dia melewati kota Baiyu dan memasukkan tongkat kayu aspen ke dalam tanah. Kemudian tongkat itu tumbuh menjadi sebuah pohon besar yang masih terdapat di dalam vihara ini. Dalam masa kejayaannya, terdapat 108 vihara besar dan lebih dari 2.000 vihara kecil, menjadi salah satu dari enam vihara Nyingmapa yang terkenal.

Trisong Deutsen, (790-858), Raja ke 38, sepenuhnya mempropagandakan ajaran-ajaran  Buddha diseluruh Tibet dengan mengundang 108 Sarjana-sarjana terkenal dan para ahli dari India, negeri para Arya, termasuk Guru Padmasambhava, Acharya Shantarakshita, Pandita Vimalamitra dan lainnya. Vairocana, Kawa Peltseg, Chogro Lui Gyaltsen, Shang Yeshe De dan beberapa penterjemah terkemuka menerjemahkan sebagian besar Sutra dan ajaran Tantra secara merata di India pada waktu itu. Guru Rinpoche membawa banyak ajaran-ajaran yang hanya diketahui oleh orang tertentu saja dan Tantra yang tidak terkalahkan dari berbagai penjuru melalui kekuatan gaib-nya. Termasuk dari negara lain selain India dan bahkan dari daerah non manusia, demi kepentingan makhluk hidup di Tibet. Demikianlah ajaran-ajaran ke sembilan Yanas (kendaraan) tersebar keseluruh Tibet bak sinar mentari.

Semasa pemerintahan Tri Relpachen (866-901), Raja ke 41,  terjemahan-terjemahan sebelumnya diedit. Pada saat itu, pengakuan diberikan kepada  dua kelas sangha, yaitu Biarawan yang memakai jubah merah maroon, dan para praktisi yang memakai baju putih dan berambut panjang.

Secara bertahap, banyak sarjana-sarjana dan para ahli yang memegang tradisi ini datang ke Tibet, dan sampai hari ini, ajaran-ajaran Sutra dan Tantra terus dipraktekkan tanpa merosot akhlaknya. Dikarenakan adanya perbedaan terjemahan antara periode pertama atau terjemahan awal dan kemudian, maka muncul di Tibet Tradisi Nyingmapa (yang kuno) dan Sarmapa (yang baru).

Tradisi Nyingma mencakup dua jenis ajaran, yaitu ajaran Kama dan Terma.  Ajaran Kama bertahan melalui garis keturunan guru-guru dan siswa-siswanya. Ajaran Tema disembunyikan oleh Guru Rinpoche untuk kepentingan makhluk hidup dimasa yang akan datang dan  kemudian diungkapkan untuk menyempurnakan para ahli atau Master. Monastery-monastery besar yang mempraktekkan kedua ajaran Kama dan Tema dikenal sebagai “Ma-Gon” atau Vihara-vihara Induk. Monastery-monastery kecil yang bersumber dari itu disebut “Bu-Gon” atau Vihara-vihara anak. Dari vihara kecil terlahirlah vihara yang lebih kecil lagi disebut “Yang-Gon” atau vihara-vihara tambahan.

Secara historikal, ada dua daftar yang berbeda dari enam induk vihara Nyingma. Sebelumnya mereka termasuk dalam Dorje Drag, Mindroling, dan di bagian atas Tibet, dan Kathok, Palyul dan Vihara Dzogchen di bagian bawah Tibet. Mengikuti penurunan dari Monastri/vihara Chongye Palri Thegchog Ling dan Monastri Shechen, Vihara/monastery induk menjadi Dorje Drag dan Mindroling dibagian atas, Shechen dan Dzogchen di bagian tengah, dan Kathok dan Palyul dibagian bawah Tibet. Keenam vihara induk yang besar menjunjung tinggi Ajaran Nyingma yang sangat nyata/jelas  hingga hari ini dan reputasi mereka mencapai jauh  dan luas.

PALYUL

Palyul adalah salah satu dari enam Vihara/Monastery Induk yang besar diikuti oleh sekolah Nyingma, Ajaran Buddha Tibet. Monastery didirikan pada 1665 di propinsi Kham bagian timur Tibet (sekarang disebut Baiyu, Sichuan,China) oleh Kunzang Sherab (1636-1699), Penguasa pertama Palyul.

Ajaran-ajaran utamanya ditemukan oleh Terton Migyur Dorje, seorang “Penemu Harta Dharma” yang menerima ajaran secara mistik.  Semua pekerjaannya diturunkan dari guru ke siswa yang disebut “Nam-Cho” atau “Harta Angkasa” siklus dari ajaran-ajaran. Ajaran-ajaran inilah yang diikuti dan diteruskan oleh H.H. Penor Rinpoche kepada siswa-siswanya seiring dengan makalah dan siklus dari LONGCHEN NYINGTHIK.

Monastery/Vihara Palyul dibangun kembali sejak adanya Revolusi Kebudayaan. Monastery/Vihara tersebut dilantik kembali pada 2006 oleh teman sekolah dari H.H. Penor Rinpoche, yaitu Tulku Thubsang Rinpoche.

ZANGDOK PALRI TEMPLE

 

NAMDROLING MONASTRY

Nama lengkapnya adalah Thegchog Namdrol Shedrub Dargyeling, singkatnya adalah Namdroling. Diselesaikan oleh H.H. Penor Rinpoche pada tahun 1963, melanjutkan pekerjaan dari penemu sebelumnya dari Tibet, silsilah kedua dari Palyul Monastery pada tahun 1959, merupakan salah satu dari enam induk monastery Nyingma  yang terbesar di Tibet.

Vihara Buddhis Namdroling terkenal ditempatnya sebagai “GOLDEN TEMPLE” dan merupakan pusat pengajaran     Nyingmapa yang terbesar di dunia – secara silsilah Buddhis di Tibet dan      dilantik pada    1999. Terletak di Bylakuppe - Mysore – Karnataka - India Selatan.

Hari ini, Monastery juga berfungsi sebagai rumah bagi komuniti Sangha yang lebih dari 5.000 lhama, Sekolah Keagamaan dan rumah sakit.

Rinpoche tidak pernah mengacuhkan orang-orang yang memiliki kualifikasi untuk bergabung dalam monastik sangha. Segala biaya yang dibutuhkan untuk hidup dan belajar di monastery ditanggung oleh Rinpoche. Termasuk akomodasi, sandang & pangan, pengobatan bahkan uang saku untuk para biarawan & biarawati.

Disebutkan bahwa “Dia yang dapat memerintah pikirannya dapat memerintah elemen-elemen phisik”. Penor Rinpoche pernah menulis dengan menggunakan tinta pada kulit kerang laut, berisikan mantra Manjushri, Bodhisattva kebijaksanaan. Bahkan saat tinta tersebut pudar, tulisannya tetap ter-embose/cetak pada kulit kerang tersebut. Sampai kini masih disimpan oleh Khenpo Namdrol. Ini dikenal sebagai      “TANDA” bahwa tradisi Kesarjanaan Nyingma akan tumbuh    subur dan terus berkelanjutan di Namdroling.

GOLDEN TEMPLE – NAMDROLING MONASTRY

Three things cannot be long hidden: the sun, the moon, and the truth.

"Buddha"

Jadwal Acara

Copyright © 2016 - Palyul Nyingma Indonesia - All Rights Reserved

Pengunjung: 00000715